RAUDHAH, Bagian dari Taman Surga

Raudhah artinya taman. Ini adalah suatu tempat didalam Masjid Nabawi yang berada di antara rumah Nabi (sekarang makam Rasululloh SAW) sampai mimbar masjid. Disitulah dulu Nabi Muhammad SAW membacakan wahyu dan mengajarkan Islam di depan para sahabat terdekatnya. Mengingat besarnya makna tempat ini, Nabi pernah bersabda, “Antara kamarku dan mimbarku terletak satu bagian dari taman surga”.

Memahami sabda Nabi tersebut, sejumlah ulama meyakini Raudhah adalah benar-benar sebagian dari taman surga yang ada di dunia. Ketika hari kiamat tiba, menurut para ulama tersebut, tempat itu akan dipindahkan oleh Allah ke surga.

Mengingat hal ini, tidak mengherankan jika kini umat Islam dari seluruh penjuru dunia berebut untuk ikut menikmati ‘bagian dari taman surga’ itu. Akibatnya tempat ini selalu menjadi tempat yang penuh sesak. Diyakini di Raudhah inilah setiap do’a dan munajat kepada Sang Pencipta memiliki nilai afdhaliyah yang sangat tinggi. Dengan kata lain, tempat ini sangat mustajab untuk memohonkan sesuatu kepada Alloh SWT.

Di Masjid Nabawi, keberadaan Raudhah sangat mudah dikenali. Tempat yang hanya memiliki luas 144 meter persegi itu, ditandai oleh pilar atau tiang berwarna putih dengan ornamen kaligrafi yang khas. Sekurangnya, terdapat lima pilar yang ada di sekeliling Raudhah. Selain pilar-pilar itu, Raudhah juga ditandai oleh karpet wol warna putih yang menutup lantainya. Warna karpet ini berbeda dengan warna karpet Masjid Nabawi yang semuanya berwarna merah. Raudhah dapat dicapai melalui bebrapa pintu, namun yang paling dekat adalah pintu Jibril yang terletak di kanan Masjid Nabawi bagian belakang.

(disunting dari sumber LDII Gresik)

Nikmatnya Buka di Masjid Nabawi

Masjid Nabawi - Madinah Al Munawaroh

Masjid Nabawi - Madinah Al Munawaroh

Ada dua kebahagiaan bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa, yaitu yang pertama pertama ketika berbuka puasa dan yang kedua ketika bertemu dengan Aku (Allah). Demikian salah satu riwayat dalam hadis. Dalam riwayat lain ditegaskan bahwa pahala bagi orang yang berpuasa akan langsung dibalas oleh Allah kepada yang bersangkutan. masya Allah, Subhanallah.

Nikmatnya berbuka puasa seperti riwayat hadits tadi semakin saya rasakan ketika berada di Masjid Nabawi. Dua jam sebelum berbuka pada pukul 18.30 waktu setempat, puluhan petugas di Masjid Nabawi secara sigap mempersiapkan makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Biasanya berupa roti Arab, kurma, yogurt, dan air minumnya tentu saja air zamzam.

Selain kesibukan persiapan berbuka puasa di Masjid Nabawi, masyarakat Medinah, khususnya yang tergolong kaya, juga menyiapkan makanan dan minuman di pelataran-pelataran jalan dan toko untuk diberikan secara cuma-cuma kepada siapa saja sebagai sedekah makanan untuk berbuka puasa. erkadang tawaran tersebut terpaksa kita tolak karena repot membawanya. Sungguh luar biasa apresiasi warga Kota Madinah dalam menjemput pahala puasa dengan menyiapkan makanan dan minuman berbuka puasa.

(disunting dari Nuansa On Line)