WAGUB USULKAN PELAJARAN AGAMA DI SEKOLAH DITAMBAH

Banda Aceh, 1/5 (ANTARA) – Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar mengusulkan perlunya penambahan pelajaran agama di sekolah-sekolah umum agar siswa memiliki pemahaman yang tinggi, sehingga tidak mudah terpengaruh dengan ajaran-ajaran yang bisa mendangkalkan aqidah Islam.

“Saya rasa pelajaran agama di sekolah-sekolah umum mulai SD sampai SMA bahkan perguruan tinggi perlu ditambah agar anak-anak kita memiliki kepahaman agama yang tinggi, sehingga tidak mudah terpengaruh,” katanya di Banda Aceh, Sabtu (30/4) malam.

Ia menyatakan hal itu saat silaturrahmi dengan pejabat baru
Kepala Badan Intelijen Daerah (Binda) Aceh Kolonel Zamzami dengan para
ulama di pesantren Al Ishlah Al Aziziyah Lueng Bata Banda Aceh.

Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Prof Dr Abdullah Syam, MSc turut diundang pada acara tersebut.

Wagub menyatakan, pelajaran agama di sekolah-sekolah umum sekarang ini sepertinya tidak efektif lagi, yakni dalam sepekan hanya 90 menit, sehingga sangat sedikit sekali anak-anak memproleh pendidikan agama.

Oleh karenanya, perlu ditambah pelajaran agama di sekolah-sekolah umum, khususnya lagi di perguruan tinggi, agar anak-anak dan mahasiswa memiliki dasar-dasar kefahaman agama yang kuat, sehingga apabila ada ajaran-ajaran yang menyimpang dari Islam mereka tidak mudah terpengaruh, kata Muhammad Nazar.

Menurut Wagub, banyaknya generasi muda Aceh yang selama ini
terpengaruh dengan aliran-aliran yang menyimpang dari agama Islam, karena memang pendidikan agamanya sangat dangkal, sehingga mudah terpengaruh.

“Yang lebih menyedihkan lagi anak-anak kita yang terpengaruh adalah mereka yang pandai dan orang tuanya juga pejabat. Ini menunjukkan bahwa kalau ilmu agamanya dangkal, maka siapapun dia akan mudah terpengaruh,” katanya.

Wagub menyatakan, untuk menambah pelajaran agama ini tidak
mungkin mengandalkan anggaran dari APBN, tapi perlu tambahan dana dari
APB Aceh atau APB kabupaten.

Untuk itu, ia berharap DPR Aceh perlu mendorong program ini, sehingga pendidikan agama anak-anak Aceh bisa lebih meningkat lagi.

“Masalah agama merupakan masalah penting, jangan dianggap
remeh, semua pihak perlu memikirkan hal ini, sehingga anak-anak kita tidak terjerumus pada hal-hal yang bertentangan dengan Islam,”
katanya.

Ia juga mengharapkan agar meunasah dan masjid di Aceh lebih
diberdayakan lagi untuk kegiatan pengajian.

Sementara itu, Ketua Umum LDII Abdullah Syam yang diundang pada
acara silaturrahmi itu mendukung program Wagub Aceh tersebut, karena
hanya dengan cara menambah pelajaran agama tersebut para generasi muda Aceh tidak mudah terpengaruh.

“Saya rasa apa yang diinginkan Wagub itu sangat positif, karena bila anak-anak kita memiliki pemahaman agama yang kuat, maka tidak akan mudah terpengaruh,” katanya.

Menurut profesor riset di Kementerian Kehutanan itu, pendidikan agama mutlak diberikan anak-anak mulai sejak dini sampai dewasa dan diberikan secara kontinu, sehingga keimanannya semakin tebal.

Pendidikan agama tidak cukup hanya diberikan di pendidikan formal, tapi juga nonformal, dengan mengikuti pengajian-pengajian yang ada di desanya masing-masing.

Untuk itu, kata Abdullah Syam, imbauan Wagub Aceh agar meunasah dan masjid dihidup-hidupkan untuk kegiatan agama sangat
tepat.

“Jadi, meunasah dan masjid tidak hanya untuk shalat wajib saja, tapi dimanfaatkan untuk kegiatan pengajian. Waktunya tidak perlu lama, tapi dilakukan secara terus-menerus,” katanya.

Bagi LDII, kata dia, sudah sangat menyadari bahwa dengan
perkembangan zaman sekarang ini tidak ada jalan lain kecuali untuk
memperbanyak mengadakan pengajian-pengajian, sehingga warga LDII
memiliki kepahaman yang kuat.

Oleh karenanya, LDII di dalam program kerjanya, salah satunya
adalah mengadakan pendidikan agama mulai dari tingkat pimpinan anak
cabang (PAC/setingkat desa), pimpinan cabang (PC/setingkat kecamatan),
sampai kabupaten/kota hingga provinsi.

Presiden SBY Terima LDII di Istana

sby01

Presiden SBY menjabat tangan Ketua Umum LDII K.H. Abdullah Syam

ISTANA NEGARA │Selasa, 23 Juni 2009│

Hari Selasa (23/6) pagi di Kantor Kepresidenan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), yang tanggal 10 s/d 12 Juni 2009 lalu menyelenggarakan Rapimnas. Kepada Presiden, pimpinan LDII melaporkan hasil-hasil Rapimnas, termasuk 11 butir pokok-pokok pikiran dan masukan kepada Presiden.

“Presiden SBY sempat membahas satu persatu 11 butir pikiran yang konstruktif dan kontributif terhadap perjalanan bangsa ini,” kata Juru Bicara Presiden, Andi Mallarangeng. “Butir-butir pikiran itu, termasuk bagaimana LDII mengawal proses demokrasi dalam pemilihan presiden yang bisa memberi rahmat bagi masyarakat Indonesia tersebut sangat diapresiasi,” lanjutnya.

Ketua Umum LDII, K.H. Abdullah Syam, menyampaikan bahwa dalam AD/ART LDII tercantum Rapimnas. “Kita melihat ada satu dinamika dalam perubahan tiap lima tahun sekali dalam demokrasi, pemilihan presiden. Kita lihat ada sumber daya manusia, demokrasi, menyangkut kedaulatan Indonesia. Kami berupaya memberi kontribusi kepada penegakan demokrasi yang bermakna, ” jelas Abdullah.

“Ada lima lembaga pemerintah yang bisa hadir, para pakar yang berkaitan dengan lembaga dakwah dan dibuka Presiden yang diwakili Menteri Agama. Menkes juga hadir. Disitu kita mendapat bantuan 19 pos kesehatan, masing-masing senilai Rp. 19 juta, diresmikan di Bandar Lampung. Tiga puluh lainnya diusulkan untuk 2009,” ujar Abdullah. Jaksa Agung hadir dalam topik supremasi hukum, Kapolri hadir dalam peran ormas dan kamtibnas, dan Menkominfo hadir dalam pembahasan teknologi sebagai media dakwah,” terang Abdullah.

4436

Pimpinan LDII melaporkan hasil Rapimnas LDII 2009

Sebelas keputusan Rapimnas tersebut direspon satu-persatu oleh Presiden. “LDII sangat berterimakasih kepada Presiden SBY. Kami berharap hasil Rapimnas dapat memberikan penguatan. Ini kontribusi kita dalam Rapimnas, dan sudah direspon dengan baik, semoga bisa memberikan manfaat dan maslahat bagi bangsa,” Abdullah menjelaskan.

Presiden SBY, Menseneg dan Pimpinan DPP LDII berfoto bersama

Presiden SBY, Menseneg dan Pimpinan DPP LDII berfoto bersama

Saat menerima tamunya Presiden SBY didampingi Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi dan Menkominfo M. Nuh. Sementara pengurus Dewan Pimpinan Pusat LDII yang diterima SBY antara lain, Ketua Umum K.H. Abdullah Syam, Dewan Penasehat K.H. Abdul Syukur, K.H. Mulyono, Shobar Wiganda, Kriswanto Santoso, dan Ratoyo Rasdan. (osa)

(sumber: www.presidensby.info)

LDII Salurkan Zakat Koorporasi

SHOLEH ISKANDAR – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bersama sembilan organisasi masyarakat (Baznas, Lazis DDII, Lazis Muhammadiyah, Lazis RZI, Aksi Cepat Tanggap, Yayasan dompet Dhuafa, Laz Alazhar, Lazis BMT dan Lazis PKPU) mendapat kepercayaan menyalurkan zakat koorporasi oleh Bank Mega Syariah (BMS).

Kemarin, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII, Prof DR Ir KH Abdullah Syam, menyerahkan secara simbolis zakat tersebut kepada Ketua DPD LDII Kota Bogor Radjab Tampubolon dan Ketua DPD LDII Kabupaten Bogor H Bambang Wahyudi, di Mesjid Nurul Iman, Budi Agung Kecamatan Tanahsareal.

DPP LDII dipercaya untuk menyalurkan zakat itu kepada mustahiq sebesar Rp350 juta dari dana zakat koorporasi BMS tersebut. Kemudian DPP LDII menyalurkan sebagian dana zakat itu secara simbolis Kepada sejumlah mustahiq zakat di Bogor melalui Dewan pimpinan daerah LDII kota dan Kabupaten Bogor.

Ketua Umum DPP LDII Prof KH Abdullah Syam mengatakan zakat yang disalurkan melalui DPD LDII Kota Bogor masing-masing sebesar Rp25 juta, selanjutnya dana itu akan dibagikan kepada 500 keluarga dhuafa dengan besaran pembagian Rp100 perkeluarga.

Selain Bogor, DPP LDII juga menyalurkan zakat dibeberapa wilayah lainnya seperti Depok, Bekasi, DKI Jakarta dan Tangerang. Iajuga menghimbau agar dana tersebut disalurkan dengan benar dan dapat dipertangungjawabkan.

“Harus ada laporannya ke DPP LDII tentang siapa saja yang menerima. LDII Harus mampu membuktikan dirinya sebgai ormas keagamaan yang menjunjung tinggi sifat jujur amanah rukun kompak dan mampu bekerjasama yangbaik nelalui penyaluran zakat kooporasi,” ujarnya.

Ia berharap BMS akan terus memberikan kepercayaan kepada LDII untuk menyalurkan dana zakat koorporasinya dan jumlah dana yang disalurkan dapat terus berkembang hingga memberikan manfaat nyata kepada keluarga dhuafa yang menerima bantuan.

Sementara Ketua DPD LDII Kota Bogor Radjab Tambulon berjanji akan menjalankan amanah tersebut dengan baik. “Kami akan data dan akan kami langsung berikan dengan cara door to door,” ujarnya.(dra)

(sumber www.radar-bogor.co.id)