Musda Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kota Bekasi

Musda LDII Kota Bekasi 2011

GENERASIINDONESIA – HM Nurhadi kembali terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kota Bekasi, Jawa Barat, periode 2011-2016 melalui Musda yang berlangsung pada hari Sabtu, (9/7) pekan lalu di Gedung Balai Besar Peningkatan Produktifitas Cevest Cikarang, Bekasi Selatan.

HM Nurhadi terpilih kembali dengan mengantongi suara mayoritas meski sempat dihujani interupsi oleh peserta ketika membacakan laporan. Namun karena dianggap lebih visioner dan sangat piawai dalam memimpin, peserta pun memilihnya untuk kembali menduduki kursi Ketua.
“Beliau sosok yang sangat supel, Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Kota Bekasi ini memiliki berbagai program yang melibatkan ormas lain terutama dalam menggalang aktifitas positif di kalangan remaja dan pemuda, ini layak ditiru oleh daerah lain. Apalagi akhir-akhir ini pemerintah sedang menggalakkan penggalangan pemuda untuk meredam berbagai aksi tawuran dan sebagainya,” kata Agus Wiebowo, salah satu peninjau.
Musda dihadiri oleh seluruh unsur dalam struktur organisasi DPD yang meliputi DPC hingga PAC di seluruh Kota Bekasi. Seluruh unsur Muspida Kota Bekasi, Majelis Ulama Indonesia dan perwakilan ormas-ormas Islam lain. Dari Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia, hadir sebagai pengisi sesi pembekalan adalah Ratoyo Rasdan yang juga Asisten Deputi Kewirausahaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga.
HM Nurhadi dalam pidato sambutan usai penghitungan suara yang mengukuhkannya kembali sebagai Ketua DPD, menegaskan sekali lagi bahwa seia sekata dengan Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia, bahwa DPD Kota Bekasi juga mendukung sepenuhnya empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI adalah harga mati.Hal ini ia sampaikan karena banyak pihak memandang ormas islam identik dengan ekstrimis, tidak nasionalis dan sebagainya.

PLT WALIKOTA: GO GREEN MENUJU BEKASI YANG IHSAN

Wakil walikota Bekasi menerima secara simbolis sejumlah pohon dari Ketua DPD LDII Bekasi, Drs H Muhammad Nurhadi

Kota Bekasi – Ada yang berbeda dari gelaran kegiatan Car Free Day yang biasanya dilakukan oleh Pemkot Bekasi. Kali ini, kegiatan Car Free Day lebih dimeriahkan lagi dengan adanya kegiatan Go Green yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Minggu (26/6/2011) pagi WIB.
Setelah mengadakan kegiatan senam bersama masyarakat, Plt Walikota Bekasi Dr H Rahmat Effendi, menerima secara simbolik sejumlah pohon dan pelubang biopori dari ketua LDII Kota Bekasi guna menghijaukan Kota Bekasi.
Plt Walikota Bekasi Dr H Rahmat Effendi dalam sambutannya mengatakan, “Tujuan dari Bekasi yang Ihsan yaitu mendidik masyarakat untuk memiliki karakter jiwa budaya yang bersih, seperti yang dilakukan LDII ini dengan Go Green-nya,” ujarnya.
Selain masyarakat, kegiatan tersebut juga diikuti oleh para pejabat di lingkungan Pemkot Bekasi. Plt Walikota Bekasi Dr H Rahmat Effendi mengajak jajaran aparaturnya untuk lebih giat dalam menggelar kegiatan car free day yang rutin dilaksanakan tiap dua minggu sekali itu.
Dalam kegiatan car free day tersebut, Plt Walikota Bekasi Dr H Rahmat Effendi melanjutkan agendanya dengan bersepeda menuju Kecamatan Rawalumbu dan Bantargebang.(timweb/goeng)

Jusuf Kalla Mewakilkan Kehadirannya Dalam Pesantren Kilat Sunan Nasai Juz 7

Nasai

LDII Jatibening.      Wakil Presiden H.Jusuf Kalla yang diwakili Halim Kalla menutup Pesantren Kilat Hadits Sunan Nasa’i Juz 7 pada hari minggu 31 Mei 2009 yang baru lalu di Pondok Pesantren Syairullah Jl. Melati 1C Jatibening Baru, Pondok Gede Bekasi Barat.

 

Dalam kesempatan tersebut atas nama Jusuf Kalla, Halim Kalla menyampaikan permohonan maaf Bapak Wapres tidak berkenaan hadir karena pada waktu bersamaan harus menghadiri acara lain, lebih lanjut disampaikan,

 

“…saya berharap apa yang sudah dipelajari bisa bermakna dalam kehidupan dan kesejahteraan untuk kehidupan yang lebih baik, Insya Allah dilain kesempatan beliau (Bapak JK) dapat bersilaturrahim dengan para santriwan-santriwati Ponpes Syairullah ini, kan Lebih Cepat Lebih Baik… ha..ha.” demikian Halim menambahkan.

 

Sebanyak 2500 peserta yang berasal dari sekitaran Jabotabek hadir memeriahkan Pesantren Kilat ini selama seminggu penuh mulai 23 Mei lalu. Mereka selalu terlihat semangat dan antusias dalam menyerap materi hadits yang disampaikan oleh Ustadz H Zainal Muchid.

 

Pesantren Kilat ini diikuti pula secara On Line oleh mereka yang jauh dengan memanfaatkan teknologi internet yang ada sekarang, beberapa peserta on line dari dalam negeri diantaranya dari Surabaya, Kediri, Garut, Bandung, Jakarta dan Bekasi. Sedangkan dari luar negeri diantaranya ada yang dari Scotlandia, California-US, Maine-US, Bermuda Island, Tsukuba-Japan, Nagoya-Japan, Hongkong dan Qatar.

 

Pondok Pesantren yang telah berdiri sejak 14 Juli 2002 dan saat ini memiliki 154 santri ini adalah hasil swadaya murni warga LDII yang dikelola oleh Yayasan Syairullah. Sejak masa didirikannya Ponpes ini telah banyak mencetak ustadz-ustadzah/ mubaligh-mubalighat yang sudah tersebar keseluruh nusantara dalam rangka dakwah dan pembinaan pendidikan agama Islam di Indonesia.

 

< Fajar/BksT/Serang/K1>

LDII Salurkan Zakat Koorporasi

SHOLEH ISKANDAR – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bersama sembilan organisasi masyarakat (Baznas, Lazis DDII, Lazis Muhammadiyah, Lazis RZI, Aksi Cepat Tanggap, Yayasan dompet Dhuafa, Laz Alazhar, Lazis BMT dan Lazis PKPU) mendapat kepercayaan menyalurkan zakat koorporasi oleh Bank Mega Syariah (BMS).

Kemarin, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII, Prof DR Ir KH Abdullah Syam, menyerahkan secara simbolis zakat tersebut kepada Ketua DPD LDII Kota Bogor Radjab Tampubolon dan Ketua DPD LDII Kabupaten Bogor H Bambang Wahyudi, di Mesjid Nurul Iman, Budi Agung Kecamatan Tanahsareal.

DPP LDII dipercaya untuk menyalurkan zakat itu kepada mustahiq sebesar Rp350 juta dari dana zakat koorporasi BMS tersebut. Kemudian DPP LDII menyalurkan sebagian dana zakat itu secara simbolis Kepada sejumlah mustahiq zakat di Bogor melalui Dewan pimpinan daerah LDII kota dan Kabupaten Bogor.

Ketua Umum DPP LDII Prof KH Abdullah Syam mengatakan zakat yang disalurkan melalui DPD LDII Kota Bogor masing-masing sebesar Rp25 juta, selanjutnya dana itu akan dibagikan kepada 500 keluarga dhuafa dengan besaran pembagian Rp100 perkeluarga.

Selain Bogor, DPP LDII juga menyalurkan zakat dibeberapa wilayah lainnya seperti Depok, Bekasi, DKI Jakarta dan Tangerang. Iajuga menghimbau agar dana tersebut disalurkan dengan benar dan dapat dipertangungjawabkan.

“Harus ada laporannya ke DPP LDII tentang siapa saja yang menerima. LDII Harus mampu membuktikan dirinya sebgai ormas keagamaan yang menjunjung tinggi sifat jujur amanah rukun kompak dan mampu bekerjasama yangbaik nelalui penyaluran zakat kooporasi,” ujarnya.

Ia berharap BMS akan terus memberikan kepercayaan kepada LDII untuk menyalurkan dana zakat koorporasinya dan jumlah dana yang disalurkan dapat terus berkembang hingga memberikan manfaat nyata kepada keluarga dhuafa yang menerima bantuan.

Sementara Ketua DPD LDII Kota Bogor Radjab Tambulon berjanji akan menjalankan amanah tersebut dengan baik. “Kami akan data dan akan kami langsung berikan dengan cara door to door,” ujarnya.(dra)

(sumber www.radar-bogor.co.id)

6.000 Calhaj Bekasi Optimistis Berangkat ke Mekkah

Sabtu, 9 Agustus 2008 | 04:15 WIB

BEKASI, SABTU – Sekitar 6.000 calon jamaah haji (calhaj) Kota Bekasi optimistis pada musim haji 1429 H dapat menunaikan ibadah haji ke tanah Suci Mekkah, menyusul dimenangkannya gugatan terhadap SK Gubernur Jawa Barat di PTUN Jabar.

Sekretaris Tim Jamaah Haji Kota Bekasi Hasnul Kholid Pasaribu di Bekasi, Jumat (8/8), mengatakan, hakim ketua PTUN Jabar Bambang Priyambodo mengabulkan gugatan terhadap SK gubernur Jabar nomor 451.14/Kep.283-Yansos/2008, tertanggal 29/5/2008, tentang penetapan kuota haji Kab/kota se-Jabar.

Dengan dikabulkannya gugatan calhaj Kota Bekasi terhadap SK Gubernur Jabar itu, berarti sekitar 6.000 calhaj Kota Bekasi dapat diberangkatkan ke tanah Suci Makkah, Arab Saudi pada musim haji 1429 H. “Pada tanggal 6 Agustus 2008, PTUN Jabar mengabulkan gugatan calhaj Kota Bekasi terhadap SK Gubernur Jabar itu, sehingga tidak ada alasan keberangkatan calhaj ke Tanah Suci Makkah untuk 2008 tertunda,” ujar Hasnul.

Ia menambahkan, kuota haji Provinsi Jabar untuk 2008 sebanyak 37.000 orang, tetapi dengan dikeluarkan SK Gubernur, sehingga kuota haji Kota Bekasi hanya 1.974 calhaj, padahal yang mendaftar mencapai 8.000 orang.

SK Gubernur Jabar yang saat itu ditandatangani Danny Setiawan menjadi penghambat keberangkatan calhaj Kota Bekasi ke tanah Suci Makkah, padahal biaya perjalanan ibadah haji telah dibayar ke bank.

Merasa SK gubernur Jabar menyengsarakan dan mengakibatkan ribuan calhaj Kota Bekasi yang terkatung-katung keberangkatannya, mengajukan gugatan ke pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Provinsi Jabar pada 6 Agustus 2008. “Hasil persidangan di PTUN Jabar, calhaj Kota Bekasi memenangkan gugatan terhadap SK Gubernur Jabar itu,” katanya.

Dengan dimenangkannya gugatan terhadap SK itu, Sekretaris Tim jamaah haji Kota Bekasi, Hasnul Kholid Pasaribu, mendesak Gubernur Provinsi Jabar memberlakukan kembali sistem kuota yang lama. Selain itu, juga meminta pejabat Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Provinsi Jabar mensosialisasikan pemberlakuan sistem kuota provinsi Jabar kepada masyarakat.

Dengan memberlakukan kuota haji sistem lama, berarti seluruh calhaj Kota Bekasi pada musim haji 2008 dapat diberangkatkan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makah, Arab Saudi. “Saya optimis pada tahun 2008 seluruh calhaj Kota Bekasi dapat berangkat menunaikan ibadah haji ke Makkah, Arab Saudi,” tambah Hasnul.

(disunting dari sumber KOMPAS)

Kuota Haji

Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah terus melobi Kerajaan Arab Saudi untuk menambah jatah kuota haji Indonesia. “Bapak Menteri Agama telah mengajukan tambahan 3.000, hanya sampai sekarang belum ada jawaban. Kita tunggu sampai akhir Ramadan,” kata Abdul Ghafur Jawahir, Direktur BPIH dan Sistem Informasi Haji, di Jakarta, Sabtu (6/9) siang.

Langkah Menteri Agama Maftuh Basyuni ini persis seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyurati langsung Raja Arab Saudi, tahun lalu. Ketika itu, Presiden Yudhoyono meminta tambahan 3.000 jemaah dan disetujui.

Kisruh kuota ini tak lepas dari besarnya minat umat Islam Indonesia menunaikan ibadah haji. Tahun ini saja, lebih dari 700 ribu calon hajil telah mendaftar. Padahal, jatah kuota Indonesia hanya 207 ribu jemaah. Jatah itu lebih sedikit dari tahun lalu, yaitu 210 ribu jemaah.

Masalah kuota juga mendapat protes dari ribuan calon haji asal Bekasi. Mereka memprotes surat keputusan Gubernur Jawa Barat yang mengurangi kuota untuk kota tersebut menjadi 2.000. Sementara sisanya dialihkan ke kota lain. Di Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung, gugata mereka dimenangkan [baca: PTUN Bandung Menangkan Gugatan Calon Haji Bekasi].

Menurut Abdurrahman Al-Khayyat, Duta Besar Arab Saudi di Jakarta, jatah kuota yang telah ditetapkan Organisasi Konferensi Islam (OKI) sulit diubah. Namun, bisa saja dilakukan asal ada pendekatan lain. “Kuota itu sesuai jatah berdasarkan rasio jumlah penduduk muslim. Bisa saja jatah itu ditambah jika ada kesepakatan antara Menteri Agama RI dan Menteri Haji Saudi,” kata Al-Khayaat.

Kuota haji ditentukan kesepakatan negara-negara OKI dengan kuota satu jemaah untuk setiap 1.000 penduduk muslim di suatu negara. Dengan perkiraan 90 persen dari 220 juta penduduk Indonesia adalah muslim, maka jumlah 207 ribu jemaah sudah melampaui rasio yang ditetapkan OKI.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV) Liputan6.com

PTUN Bandung Menangkan Gugatan Calon Haji Bekasi

Liputan6.com, Bandung: Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung memenangkan gugatan calon haji asal Bekasi terhadap surat keputusan Gubernur Jawa Barat tentang kuota haji kabupaten dan kota. Keputusan majelis hakim PTUN Bandung disambut haru para calon haji asal Bekasi.

Dalam pertimbangannya, majelis hakim menilai Surat Keputusan Gubernur Jabar yang saat itu dijabat Dani Setiawan tidak sah. Sebab yang berhak membatasi kuota haji adalah menteri agama. SK Gubernur tertanggal Mei 2008 itu mengurangi kuota haji untuk Kota Bekasi menjadi 2000 dan sisanya dialihkan ke kota lain. Padahal calon yang sudah melunasi biaya haji mencapai 8000 orang sesuai kuota sebelumnya.

Para calon haji asal Bekasi sebelumnya beberapa kali turun ke jalan memprotes SK Gubernur. Namun aksi mereka mendapatkan tandingan. Ribuan calon haji dari berbagai kota mendukung SK Gubernur. Mereka meminta SK penetapan kuota haji kabupaten-kota tak dicabut.(JUM/Patria dan Taufik Hidayat)

Liputan6.com